Selamat sore sobat-sobat Bahasa...
Lanjut Bacanya...
aku mau berbagi kegiatan nih tentang kelas Bahasa, tentang Pernikahan Satu Hari, waaaahh judulnya aja udah bikin galau yah, apalagi aslinya haha.. maksudnya pernikahan satu hari adalah, pernikahan yang dilakukan cuma satu hari doank, gak sampe satu hari sih, beberapa menit doank, itu karen pelaksanaan nikahan ini cuma sekedar praktek doank. Jadi jangan heran dan jangan galau, Praktek ini diselenggarakan untuk pengambilan nilai Agama, jadi yang ikut cuma anak-anak muslim di kelas aja.
Ada Amel sebagai pengantin perempuannya, Wahyu sebagai pengantin laki-lakinya, Ari dan Rosy sebagai orangtua dari Amel, Henri sebagai single parent dari Wahyu dan Aku sebagai saksi bersama Nona, Jiqin sebagai ibu-ibu penceramahnya, tidak ketinggalan pula Pak Baim (guru agama) sebagai penghulunya. Walaupun sederhana tapi kami semua antusias menjalankan pernikahan yang bohong-bohongan ini.
Acara pertama itu, dibuka oleh Ibu Ustadzah Selenge'an nih, Ibu Jiqin. Sebenernya cuma Ustadzah bohongan aja, biar keliatan serius gimana gitu. Terus baru masuk acara inti, pengucapan sakral yang dimulai oleh Pak Baim sebagai penghulu, dilanjutkan oleh si Ari sebagai wali/bapaknya Amel.