Laman

Jumat, 28 Oktober 2011

Rame saat ada kalian

 Amel, Lydia, Wahyu

Imel


 Ari dan Imel

Jeany, Ega (admin), Noona, Pitte


Henri

Lanjut Bacanya...

Kamis, 27 Oktober 2011

tips menambah berat badan + hepi + pintar ala Dylan. LIVE LIKE DYLAN

Yang kurus pengen gendut? Atau pengen memaksimalkan berat badan? nih ada tips ala anak bahasa buat kamu. Dijamin bakaln naik berat badan. Try This At Home !

1. makan seadanya tapi SERING, makan cemilan juga.
2. olahraga (apa aja dari yg ringan sampai yg berat (angkat truk) klo perlu wkakaka)
3. JANGAN berlarut larut dalam kesuraman (sedih, galau, dkk)
4. setidaknya konsumsi coklat sehari.
5. BELAJAR dari apa pun yg terjadi, sekecil apa pun itu. IKUTI INTUISI!
6. jam berapapun kau tidur, selalu dapatkan maksimal 10 atau minimal 6 jam tidur.
7. SENYUM sama teman, atau siapa pun makhluk yg muncul di depanmu sekalipun itu setan, usahakan yaa.. seberapa berat pun harimu.. berilah setidaknya 1 SENYUMAN, entah bentuk senyuman suram kek mau mati, senyuman nyengir lebarr kek

Lanjut Bacanya...

Sukses buat anak XII Bahasa

Uduuuh... deg-degan abis buat event besok, ngeliat peserta nya aja udah gak yakin bakalan menang, tapi buat anak-anak XII Bahasa, sukses yaaa, semangat deh pokoknya (cemungudd kakak). apapun hasilnya itu, tetep semangat, bukan rejekinya. Buat Henri yang besok lomba baca cerpen, jangan sungkan untuk membaca yang 4L4Y ya. Buat si Jiqin, baca yang lantang ya UUDnya, sampe gempar Tarakan pun, jangan biarkan suara lantang itu berhenti, hahaha, buat Pitte, Noona dan Dylan, berjuang juga tuk perlombaan Cerdas Cermatnya.

Lanjut Bacanya...

Sajak Cinta

Ingin aku membuat sajak cinta
Namun tak tahu simbol apa yang pantas untuk perasaanku
Tak ada insipirasi mengindahkan kata
Tak ada gambaran melukis rasa


Kulihat jari mereka menari indah
Menggoreskan tinta yang penuh makna
Tertawa akan keberhasilan mereka
Tuk menunjukkan sajak cinta mereka


Aku memulai petualanganku
Berlari menuju sajak cinta indah ku
Sejenak aku terhenti, hati kecil ku bertanya
“Sanggup kah kau menapaki kembali semua seperti menara yang tak goyah?”




Belum sempat ku simbolkan cintaku dengan kata-kata
Belum sempat ku untaikan sajak indah untuk nya
Belum sempat aku melukis dihatinya
Semua kembali mengusik ku dalam sepi

Lanjut Bacanya...

Mimpi



Dalam setiap bayangmu

Tak jua diriku terbangun

Lantunan suara mu pun

Tak kunjung mengusikku



Lanjut Bacanya...

Tentang Merpati




Terbanglah tinggi

Menembus gelapnya awan kelabu
Kepakkan sayapmu
Seiring hembusan angin

                        Saatkau kembali nanti
                        Ajaklah aku terbang
                        Mengitari duniamu
                        Dengan alunan sayap merdumu

Hei Merpati
Jika kau terbang diatas sana
Jangan pernah membalikkan sayapmu
Maka kau akan menemukan Merpati Betinamu

Karya : XII BHS

Lanjut Bacanya...

Aku Bisa !



AKU BISA

Karya : Risa Yuniar


                Aku terdiam seketika, seakan tidak percaya. Inilah diriku sekarang, yang sudah tumbuh dewasa, bukanlah seorang anak ingusan lagi. Aku tersenyum, dan masih dalam keadaan tidak percaya, rasa-rasanya baru kemarin aku merengek-rengek minta dibelikan boneka.
       Kini tubuhku sudah lumayan tinggi, tidak lagi sepinggang orang dewasa. Dan aku baru menyadari bahwa aku yang sekarang sangat berbeda dengan aku yang dulu, mulai dari fisik hingga tingkah laku. Sekarang aku tidak pernah lagi merengek-rengek apabila minta sesuatu, aku sudah mulai mandiri, dan aku bukan lagi seorang anak yang selalu membuntuti orang tuaku kemanapun mereka pergi.
       Fikiranku mulai melayang,  aku seakan berada di masa lalu, tepatnya pada saat usiaku masih 8 tahun, dan kakakku 18 tahun…
kami berangkat dari Tarakan menuju Tasik untuk menyusul ibuku yang sudah lebih dulu berangkat. Pagi ini  kami berangkat tepat pada pukul 06.00 WITA. Tidak lama kemudian, kami sampai di bandara Sepinggan untuk menunggu pesawat tujuan Yogyakarta. Setelah menunggu sekian lama di Balikpapan, akhirnya kami berangkat kembali menuju Yogyakarta pada pukul 12 siang.
Sesampainya di Yogyakarta, kami menginap di Magelang selama 3 hari. Hari rabu, bertepatan dengan dimulainya puasa ramadhan, aku dan kakakku bersiap-siap menuju Tasik pada pukul 06.00 WIB. Ini adalah kali pertama aku dan kakakku menyusuri pulau Jawa hanya dengan menaiki kendaraan umum, yaitu bus antar kota. Aku yakin, kakakku tidak begitu tahu rute-rute untuk sampai di Tasik, sesekali ia bertanya kepada orang ataupun supir bus.

Lanjut Bacanya...

Essay "Pacaran"


ini salah satu essay yang dibuat anak bahasa yang terinspirasi dari kehidupannya saat ini..
Pacaran

“saya keluarkan banyak uang demi pendidikanmu tapi kamu di sekolah malah pacaran? Keterlaluan sekali. Bagus kamu sekalian tidak usah sekolah!”
Pedas sekali kata-kata dari ibu saya. Kalau saja ibu saya seorang “public figure” kata-kata itu bisa menjadi pro dan kontra di kalangan remaja. Pacaran? Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Definisi yang keren, kan? Banyak yang sering bertanya sama saya, sudah berapa kali kamu pacaran, Dylan? Dengan senyum saya menjawab belum pernah sama sekali. Biasanya air muka mereka terkejut, nyengir dan berkata saya bohong besar! Baiklah, ini pendapat saya tentang pacaran. Pacaran itu buang-buang waktu, energi, dan bikin penyakit. Saya, pribadi lebih suka hubungan yang casual alias santai dan tidak ada komitmen di antara keduanya. Istilah gaulnya sekarang adalah hubungan tanpa status. Saya memang tidak pernah pacaran tetapi berhubungan dengan orang tanpa status pernah dan percayalah, sama menyakitkannya dengan pacaran. Definisi teman saya tentang hubungan tanpa status, begini bunyinya:
“hubungan tanpa status sekilas seperti pacaran hanya saja tidak ada komitmen di dalamnya, cukup tahu perasaan masing-masing dan jalani apa adanya”

Lanjut Bacanya...

Pada Sebuah Kapal Karya NH. Dini


RESENSI NOVEL ANGKATAN '66






IDENTITAS NOVEL

Judul : Pada sebuah Kapal
Karangan : NH. Dini
Cetakan : Kedua, Tahun 1988
Tebal : 350 halaman

A. SINOPSIS



Sri dilahirkan dari keluarga sederhana yang sangat menyenangi seni. Ayahnya adalah seorang pelukis. Sejak kecil, dia dimasukkan ke sekolah tari. Sri adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Mereka hidup dengan rukun di sebuah desa kecil yang terdapat di Semarang.
Saat umurnya tiga belas tahun, ayahnya meninggal dan setelah selesai sekolah menengah atas, Sri bekerja sebagai penyiar radio yang terdapat di kotanya.selama tiga tahun menjadi penyiar radio, ia mulai merasa jenuh dengan pekerjaannya. Sri mencoba mengikuti pendidikan pramugari yang ada di kota tersebut dan akhirnya mendapat kesempatan untuk diuji di Jakarta. Tapi sayang, ia tidak lulus menjadi pramugari disebabkan adanya penyakit yang terdapat di dalam paru – parunya. Setelah berobat, Sri harus istirahat selama tiga bulan dan ia memilih sebuah desa di Salatiga untuk menyembuhkan penyakitnya.
Setelah sembuh, Sri mencoba untuk hidup di Jakarta walaupun tidak menjadi pramugari. Ia yakin dengan bakat yang dimilikinya ia dapat hidup di Jakarta. Ia tinggal di rumah pamannya yang sebelumnya ditempati oleh kakaknya, Sutopo yang telah lebih dulu ke Jakarta. Kini Sutopo telah mempunyai rumah di Jakarta.
Di Jakarta ia bekerja sebagai penyiar radio dan penari untuk acara – acara istana. Di gedung latihan itu, Sri menyukai seorang laki – laki. Namanya Basir. Tapi perasaannya bertepuk sebelah tangan. Di sisi lain, Yus sangat mencintainya dan ingin menikah dengannya. Tapi Sri tidak begitu menyukai Yus, karena komunis. Selain itu ada Narti, teman kecil Sri waktu sekolah dasar yang sekarang menjadi pramugari. Narti sering main ke rumah paman Sri untuk mengunjunginya. Narti memperkenalkan kedua teman yang bekerja di angkatan udara kepada Sri, mereka bernama Saputro dan Mokar.
Pertemanan Sri dan Suparto awalnya biasa – biasa saja. Seperti biasanya, sikap Saputro sangat lembut dan perhatian. Dari sikapnya itu, Sri mulai jatuh hati dengan sosok Saputro. Kedekatan antara Sri dengan Saputro semakin dekat setelah mereka bertemu di acara Malam Kesenian Kongres Pemuda se-Asia. Dari pertemuan itulah, keduanya yakin kalau mereka saling mencintai. Saputro memiliki jadwal penerbangan yang tidak menentu sehingga kedatangannya tidak dapat diperkirakan oleh Sri. Setelah Saputro selesai mengikuti pendidikan di Cekoslovakia, mereka memutuskan untuk tunangan dan segera menikah. Setelah kembali dari Cekoslovakia, Saputro menemui Sri dan memberikan sebuah cincin sebagai tanda pengikat diantara mereka. Malam itu pun mereka habiskan bersama.
Seperti biasanya Saputro harus melakukan penerbangan dengan jadwal yang tidak dapat dipastikan. Walaupun jarak yang jauh, mereka telah menyiapkan segala sesuatu untuk pernikahan. Tapi kebahagiaan yang sebentar lagi akan diraih oleh Sri harus bergantikan air mata, karena Saputro tewas saat penerbangan dari Bandung menuju Jakarta karena cuaca yang buruk.



B. Unsur Intrinsik novel “Pada Sebuah Kapal”

Lanjut Bacanya...

Pengertian Resensi


pengertian resensi buku -imtaq


Resensi jika dari bahasa Latin,  revidere  (kata kerja) atau recensie. Artinya “melihat kembali, menimbang, atau menilai.” Tindakan meresensi mengandung “memberikan penilaian, mengungkapkan kembali isi pertunjukan, membahas, dan mengkritiknya.”
Dalam buku Bahasa dan Sastra Indoneisa(yang ditulis Euis Sulastri dkk) Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda,  resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan. Jadi, pengertianresensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.
Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan bahwa resensi adalah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku. Akhir-akhir ini, resensi buku lebih dikenal dengan istilah  timbangan buku.
Apa sih tujuan Resensi Buku itu?
Tujuan resensi adalah memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal yang baru dan penting atau hanya sekadar mengubah buku yang sudah ada. Kelebihan dan kekurangan buku adalah objek resensi, tetapi pengungkapannya haruslah merupakan penilaian objektif dan bukan menurut selera pribadi si pembuat resensi. Umumnya, di akhir ringkasan terdapat nilai-nilai yang dapat diambil hikmahnya.
Pembuat resensi disebut resensator.


Lanjut Bacanya...

Do You Know?


Inilah Arti "wkwkwkwkwk" Menurut Sains dan Cara Menyebutkan'nya dari Berbagai Negara



"wkwkwkwkwk", Sudah pasti kita mengetahui makna dari kataamburadul tersebut, kata tersebut sudah biasa diucapkan oleh orang Indonesia untuk menyatakan ketawa dalam interaksi sosial di dunia maya, dalam dunia sains hal tersebut dikenal dengan onomatopoeia (Onomatope berasal dari kata bahasa Yunani yang berarti "membuat nama." Onomatope berarti "nama" yang diberikan kepada suara. jadi singkatnya onomatopoeia adalah sebuah kata untuk meniru sebuah suara.

Lalu bagaimana dengan negara lain untuk interaksi sosial mereka di dunia maya, apakah memiliki istilah yang sama dengan Indonesia? tentu saja ada, dari penelusuran admin di Internet ada beberapa negara yang menggunakan onomatopoeia dalam interaksi mereka yang maknanya kira-kira sama dengan "wkwkwkwkwk"

Berikut diantaranya

  • Puerto rico = "jajajajaja"
  • Brazil = "kkkkkkkkk"
  • Thailand = "55555555"
  • Canada = "wukaywukaywukay"
  • Jepang = "wwwwwwwww"
  • Malaysia = "Kahkahkahkah"

Yah, itulah beberapa onomatopoeia yang admin dapat di internet, mungkin ada yang mau menambahkan? Silahkan... 

sumber : http://www.dunia-unik.com/2011/08/inilah-arti-wkwkwkwkwk-menurut-sains.html

Lanjut Bacanya...

ARTIKEL


Mau tau gak kegiatan anak XII Bahasa SMA 1 Tarakan?  Itu lah gunanya blog ini, sekedar penghilang suntuk penawar rindu (huekss..alay deh) terhadap beberapa personil bahasa tahun ini, yang beberapa bulan lagi akan melaksanakan UN (semoga cepet lulus). Saya akan memposting beberapa karya, kegiatan, artikel, dan banyak lagi, tentang kelas XII BAHASA dan kegiatan SMA 1 Tarakan (kalau saya masih diberi kesempatan oleh yang maha kuasa ya).
Saya akan memulai dari kegiatan BULAN BAHASA tahun ini. Jujur, ini adalah blog pertama saya yang saya ciptain sendiri, berawal dari perlombaan blog yang diadakan SMA 1 menjelang acara Bulan Bahasa.

BULAN BAHASA

Tau gak apa itu Bulan Bahasa???
Bulan Bahasa adalah sebuah event yang diselenggarakan oleh pihak SMA yang tentunya melibatkan siswa-siswi SMA 1 Tarakan, ada berbagai lomba yang diselenggarakan dalam event ini, salah satunya, ya ini, lomba nge-blog yang saya geluti sekarang ini. Bukan hanya itu saja lho, ada lomba baca puisi, lomba baca UUD nyaring-nyaring, lomba cerdas cermat, lomba nge-blog, dan berbagai lomba lainnya. Seneng deh bisa berpartisipasi dalam event ini, rasanya gimanaaaaa gitu (ah alay lagi). Saya denger-denger dalam lomba blog yang saya ikuti ini, yang ikut itu anak-anak blog yang kemampuan tinggi-tinggi dalam bidang blogger. Gak apa, yang penting saya mewakili kelas XII BAHASA, daripada gak sama sekali, itung-itung cari pengalaman (iya gak?). Dan denger-denger lagi, jurinya oke-oke bo’, terdiri dari tiga orang guru smasa, yaitu Pak Fahmi (guru Bahasa Indonesia), Bu Lina dan Bu Dini (guru TIKOM). Elite-elite ya jurinya (serem sendiri).

XII BAHASA

Itu tadi seputar Bulan Bahasa, kalo yang berikut ini seputar anak BAHASA (yee..!!). Kenapa dari tadi itu saya membicarakan anak-anak bahasa? Itu karena saya sendiri (sebagai admin blog ini) adalah bagian dari anak-anak bahasa itu sendiri (XII BAHASA), biar sedikit isinya, tapi besar minatnya (semoga didengar). Jurusan Bahasa itu sendiri hanya ada satu-satunya di Tarakan, ada di SMA 1 Tarakan lagi.
XII BAHASA itu terdiri dari 15 orang siswa-siswi, sedikit sih, itu karena peminatnya sedikit, tapi gak apa-apa, tetep harus semangat (ganbatte) buat anak-anak BAHASA adek kelas maupun kakak kelas. Walaupun sedikit, kelas ini slalu rame, gak tau kenapa, mungkin karena orang-orang didalamnya pada cerewet semua. Dulu sebenernya ada 16 orang, tapi karena ada beberapa perihal yang tidak terduga, satu dari 16 itu pindah gak tau kemana.
Gimana kita bahas tentang kegiatan tentang anak XII BAHASA aja, biar lebih deket. Menelang Bulan Bahasa, anak-anak XII BAHASA sibuk banget persiapin diri untuk Bulan Bahasa, terutama saya sendiri, sibuk banget ngedit-ngedit blog. Yang penting saya bisa ikut berpartisipasi dah. Padahal besoknya nih ada ulangan+PR matematika (tetep aja cuek).
Itu tadi sekilas tentang XII BAHASA, gak cukup sih sebenernya, maasih ada yang pengen saya ceritakan, tapi masih ada kegiatan yang harus saya utamakan, see you ;)

Lanjut Bacanya...

LYRIC



Nah, yang satu ini adalah sekilas lirik lagu buat kamu-kamu yang lagi jatuh cinta, lagu ini diciptakan oleh alumni tahun lalu lho. Selamat Menikmati.

By: RESDIANTA ADITYA HARDJITO
17-10-2011 Jam 23:55
"OH SAYANGKU"

       Oh kasihku,
       dengarlah isi hatiku
       Oh cintaku,
       ku ingin slalu denganmu
                 Inilah ungkapan hatiku
                 untuk dirimu yang aku cinta
                 Agar engkau tahu sungguh diriku mencintaimu
                 Oh Sayangku
                 tetaplah disini untukku menemaniku
                 Selamanya di hatiku hanyalah dirimu yang slalu ada
       Pahamiku
       Oh Cintaku Inilah diriku untuk dirimu
       Cinta ini tulus kepadamu
       jangan khianati ketulusanku
                 Oh hatiku,
                 jangan kau jauh dariku
                 Biarlah sang waktu 
                 yang mengakhiri kisah kita kisah tulusx cintaku pada dirimu 
       Oh kasihku Oh sayangku tercinta 

Lanjut Bacanya...

Anak Arloji





IDENTITAS BUKU

1.        Judul Buku                 :           Anak Arloji
2.      Judul Cerpen             :           Panggilan Sasha
3.       Nama Pengarang      :           Kurnia Effendi
4.      Tahun Terbit             :           Maret 2011
5.      Nama Penerbit          :           PT Serambi Ilmu Semesta , Anggota IKAPI
6.      Tempat Terbit          :           Jakarta & Bandung
7.      Editor                         :           Endah Sulwesi
8.      Tebal Buku                :           240 halaman + 2 halaman cover

 SINOPSIS

Kurnia Effendi lahir di Tegal, Jawa Tengah, 20 Oktober 1960. Dia menyelesaikan pendidikan pada tahun 1991 dari Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung. Dilihat dari latar belakang pendidikannya, beberapa karyanya memperlihatkan warna kesenirupaan yang sangat indah. Ia mulai menulis sejak masih duduk dibangku Sekolah Dasar. Namun, namanya mulai dikenal public sejak 1978 ketika cerpen dan puisinya dimuat di media massa. Kemudian, pada tahun 1980-an ia terlibat aktif sebagai peserta dalam berbagai sayembara penulisan fiksi dan puisi. Kreativitasnya sebagai penulis makin berkembang ketika Ia hijrah ke Bandung untuk melanjutkan studi ke ITB dan kemudian bergabung dengan Grup Apresiasi Sastra (GAS) ITB dan bergaul dengan Forum Sastra Indonesia. Setamat dari ITB, Kurnia Effendi hijrah ke Jakarta dan juga bergabung dengan Komunitas Sastra Indonesia (KSI).
Novel dan cerpen-cerpennya yang telah dibukakan adalah Senapan Cinta (Kata Kita, 2004), Bercinta di Bawah Bulan (Metafor Publishing, 2004), Aura Negeri Cinta (Lingkar Pena Publishing House, 2005), Kincir Api (Gramedia Pustaka Utama, 2005), Selembut Lumut Gunung (Cipta Sekawan media, 2006), Burung Kolibri Merah Dadu (2007), dan Interlude-Jeda (bersama Syafrudin Azhar, LPKP, 2007). Sejumlah cerpennya juga terbit dalam antologi bersama. Beberapa diantara antologi itu adalah 20 Tahun Cinta (Senayan Abadi Publishing, 2003), Wajah Dibalik Jendela (Lazuardi Publishing, 2003), Kota yang Bernama dan Tak Bernama (DKJ dan Bentang, 2003), Addicted 2U (Lingkar Pena Publishing House, 2005), Jl. Asmaradana, Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2005 (Penerbit Kompas, 2005), dan Ripin, Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2007 (Penerbit Kompas, 2007).
Dan juga pada tahun 2008, Ia menulis buku The Four Finger Pianist yang berisi kisah hidup Hee Ah Lee-pianis asal Korea-yang sukses sebagai pianis meski hanya berjari empat. Buku ini mendapat pujian dari banyak orang dan dalam waktu 2 bulan telah mengalami cetak ulang sebanyak 2 kali.

Lanjut Bacanya...

Rabu, 26 Oktober 2011

Aku Wanita





       Helaian daun
       Satu demi satu mulai berguguran
       Berganti dari musim kemusim
       Hingga raga ini hanya terdiam tanpa kata

                   Aku memandangi  langit
                   Yang semula cerah
                   Kini menjadi gelap gulita
                   Dan slama nya akan begitu

      Ketahuilah
      Aku ini tulang rusukmu
      Bukan tulang kakimu yang slalu kau injak-injak
      Aku ini wanita
      Bukan boneka yang slalu kau permainkan

                   Aku jenuh memandang langit yang slalu hitam
                   Gelap tak berpandang
                   Tapi aku membiarkannya, demi daun-daun yang jatuh berguguran
                   
Karena aku wanita, karena aku slalu jadi kakimu



Karya: Faiga XII BHS

Lanjut Bacanya...

Cerpen Tetesan Hujan Karunia Tuhan


Tetesan Hujan Karunia Tuhan



Karya : Fitria Wulandari


“Tap... tap.. tap..” Bunyi langkah kakiku yang berjalan menuju sekolah, tak begitu jauh dari rumahku. Tapi itu menurutku. Ya, memang selalu seperti ini, aku setiap hari selalu berjalan kaki menuju sekolah. Aku tak mau diantar oleh Ayahku yang selalu menawarkan tumpangan dimobil mewahnya. Sambil berjalan, aku kembali teringat dengan kejadian yang terjadi pagi tadi.

Pagi tadi, sekitar jam 5 aku terbangun karena mendengar tangisan ibuku. Aku keluar kamar untuk melihat apa yang terjadi. Aku melihat mata ibuku biru lebam dan beberapa luka memar di sekitar wajah dan tangannya. Tak begitu mengejutkanku, itu sudah sering terjadi. Aku hanya bisa meminta pertolongan Tuhan agar penderitaan ibuku yang disebabkan oleh lelaki itu segera berakhir.

Lelaki itu, ah aku sangat malu mengakuinya sebagai Ayahku. Bukan karena dia tak punya banyak harta, tetapi dia selalu menyiksa Ibuku. Hampir setiap pagi aku tak pernah melihatnya tak menyiksa Ibuku, entah apa salah Ibu. Aku benar-benar tak suka itu. Tapi apa mau dikata, dia Ayahku. Sudah beribu kali kusarankan Ibu untuk menceraikannya, tapi Ibu hanya tersenyum dan berkata, “Tak apa-apa. Namanya juga berkeluarga, cek-cok itu biasa.” Entah terlalu cinta padanya atau karena Ibu terlalu bodoh.

Tanpa terasa mataku menitikkan air. Ku alihkan pandanganku kedepan, gerbang sekolahku sudah dekat, segera ku hapus air mataku. Aku tak mau terlihat kacau hari ini didepan teman-temanku.
Akhirnya aku sampai di kelasku, duduk dibangku ku, menyapa teman-teman sekelas, bel berbunyi tanda proses belajar mengajar harus dimulai, duduk mendengarkan guru, dan bla bla bla. Selalu seperti itu. Aku pernah berpikir untuk apa kita sekolah tinggi-tinggi, setengah hidup hanya dihabiskan untuk belajar, konyol! Dan yang lebih konyolnya lagi, aku tetap merasa senang belajar disekolah, menuntut ilmu setinggi mungkin. Agar aku tak menjadi wanita bodoh.
Aku mulai bosan, otakku hari ini tak bisa menerima apa yang diberikan guru. Tiba pada pelajaran terakhir, Bahasa Inggris. Mungkin kali ini aku bisa berkonsentrasi, semoga saja. Tapi, tanpa diduga-duga sebelumnya, air langit menetes dengan deras. Angin sepoi-sepoi menerpaku. Belajar dalam suasana seperti ini, siapa yang tahan? Diotak siswa pasti hanya ingin segera pulang kerumah dan tidur.

Lanjut Bacanya...

Pengertian Essay

Pengertian Esay dan ciri-cirinya
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan “saya” dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan.


Tipe-tipe Esai

Ada enam tipe esai, yaitu :

• Esai deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.


• Esai tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.
• Esai cukilan watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskanbiografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
• Esai pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.
• Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan.
• Esai kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.


Ciri-ciri Esai

1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.

2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.


3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
4. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca.
5. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang.
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.


Cara membuat esai:
1.     tentukan tema yang paling Anda kuasai;
2.     carilah bahan;
3.     buatlah outline atau poin-poin yang akan Anda bicarakan;
4.     tentukan judul;
5.     mulailah mengembangkan kerangka karangan

Cara mengembangkan kerangka karangan esai:
1.     untuk memudahkan karangan, mulailah dengan sebuah definisi;
2.     kembangkan karangan dengan deskripsi situasi;
3.     masukan pandangan seorang ahli;
4.     buatlah kalimat-kalimat tunggal dan kalimat majemuk setara atau bertingkat dengan struktur yang sederhana;
5.     untuk memudahkan menguraikan paragraf gunakan paragaraf-paragraf deduktif;
6.     esai biasa adalah karangan argumentasi.

Lanjut Bacanya...